PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel
(1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal
instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti
logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol
mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal
memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses
input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain
sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang
diinginkan.
PLC ini
dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di
bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa
pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan
menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung
dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan
bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan
tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang
memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat dibagi secara umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya
nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada
operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan
input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat
memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila
dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal
harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
Keuntungan dan Kerugian PLC
Dalam industri-industri yang ada
sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan
sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam
mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak
keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik
yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh
mesin membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC
kesepuluh mesin tersebut
dapat dijalankan dengan programnya masing-masing.
Ø Perubahan dan pengkoreksian kesalahan
sistem lebih mudah
Bila salah satu sistem akan diubah atau
dikoreksi maka pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di
komputer, dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya.
Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan
dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama.
Ø Jumlah kontak yang banyak
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada
masing-masing coil lebih banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah
relay.
Ø Harganya lebih murah
PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan
dibandingkan dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah
dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan
dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers,
counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.
Ø Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan
dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat
ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal
ini menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang
diuji dengan hasil terbaik di pabrik.
Ø Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC
dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila
terjadi.
Ø Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat
dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam
satuan millisecond.
Ø Metode Pemrograman Ladder atau Boolean
Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan
pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang
bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean.
Ø Sifatnya tahan uji
Solid state device lebih tahan uji
dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid
state device sehingga bersifat lebih tahan uji.
Ø Menyederhanakan komponen-komponen
sistem kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan
komponen-komponen lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen
tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun
komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.
Ø Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh
dan tidak perlu melihat blueprint
circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat
diperoleh.
Ø Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan
kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak
berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Ø Dapat melakukan pengubahan dengan
pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat,
proses produksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan
dijalankan tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat
diprogram ulang dalam satuan detik.
Ø Penambahan rangkaian lebih cepat
Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali
sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar
seperti pada pengendali konvensional.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada
kerugian yang dimiliki oleh PLC, yaitu:
Ø Teknologi yang masih baru
Pengubahan sistem kontrol lama yang
menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit
bagi sebagian orang
Ø Buruk untuk aplikasi program yang
tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan
satu fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada
aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama
sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan
memboroskan (biaya).
Ø Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin
mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat
elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu
kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal.
Ø Operasi dengan rangkaian yang tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak
diubah maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol
lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik.
Bagian-Bagian PLC
Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
Ø Central processing
unit (CPU). Bagian ini
merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang
melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu
CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC, transfer
informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
q Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
q Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory),tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
q Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
q Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaianclock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
q Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
q Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
q Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory),tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
q Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
q Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaianclock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
q Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Ø Programmer / monitor
(PM). Pemrograman
dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitormaka dapat dilihat
apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada
yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer
dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM
dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM
tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya
dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.
… (deleted)…
Ø Modul input / output
(I/O).Input merupakan bagian
yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu
dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya
tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalahlimit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog
to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur,
kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point
akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik
hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik
itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi
diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu outputbiasanya mempunyai
6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output
analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog
Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12
bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC
atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor
yang mengoperasikan katup dan pneumatic position
control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan
untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di
bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
Ø Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
Ø Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
Ø The Program Recorder / Player.
Alat ini digunakan untuk menyimpan program
dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang iniPLC
semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan
perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke
dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami kesalahan.
Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah
menghubungkan CPU dengan komputer utama (master computer) yang
biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak
Sistem PLC .
Konsep Perancangan Sistem Kendali dengan PLC [7][8]
Dalam merancang suatu sistem kendali
dibutuhkan pendekatan-pendekatan sistematis dengan prosedure sebagai berikut :
1. Rancangan Sistem Kendali
Dalam tahapan ini si perancang harus
menentukan terlebih dahulu sistem apa yang akan dikendalikan dan proses
bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan
mesin ataupun proses yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan
controlled system.
2. Penentuan I/O
Pada tahap ini semua piranti masukan dan
keluaran eksternal yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan
dapat berupa saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran
dapat berupa solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain.
3. Perancangan Program (Program Design)
Setelah ditentukan input dan output maka
dilanjutkan dengan proses
merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan dan
urutan operasi sistem kendali.
4. Pemrograman (Programming)
5. Menjalankan Sistem (Run The System)
Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya
kesalahan-kesalahan satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita
memastikan bahwa sistem aman untuk dijalankan.
Merk-merk dari
PLC :
SIEMENS
·
LOGO
·
S7-200
·
S7-300
·
S7-400
·
S7-1200
SCHNEIDER
·
ZELIO
·
TWIDO
·
Modicon Quantum
·
Modicon TSX-Micro
·
Micro Logic
·
Compact Logic - SLC500
·
Control Logic - PLC5
LS/LG
·
XGT series
·
XGB Series
·
GLOFA-GM Series
·
MASTER K-Series
GE-FANUC
·
Versamax
·
Series One, Series One Jr
·
Series Three, Series Five, Series Six
·
Series 90-20, Series 90-30, Series 90-70
OMRON
Compact PLC : CPM1A, CPM2A, CPM2C, CP1E,CP1L, CP1H
Compact PLC : CPM1A, CPM2A, CPM2C, CP1E,CP1L, CP1H
·
Moular PLC : CJ1M, CJ1G-P, CJ2M,
CJ2H
·
Rack PLC :
CS1G/H, CS1D
MITSUBISHI
Micro PLC : Alpha 2
Micro PLC : Alpha 2
·
Compact PLC : Melsec FX3UC,FX3U,FX3G, FX1N,
FX1S
·
Modular PLC : Melsec L series, Q Series,
Mes Interface, QJ71MES96
DELTA
·
Basic dan Standard
PLC : DVP-EC3, DVP-ES, DVP-EX, DVP-ES2/EX2
·
High Performance
PLC : DVP-EH2, DVP-EH3, DVP-SV2,
DVP-SV, DVP-SE, DVP-SX2, DVP-SA2, DVP-SS2
·
Pulse Train
Motion
: DVP-PM, DVP-SX, DVP-SA, DVP-SS, DVP-SC, DVP-MC
FUJI
·
MICREX-SX SPH3000 MM SERIES
·
MICREX-SX SPH
·
MICREX-SX SPB
·
HONEY WELL
·
Master Logic 200 series
·
MODULAR SERIES : STARDOM FCN, FCJ
SERIES,
·
FA-M3V, FA-M3R
·
DCS
: CENTUM-VP, CENTUM-R3, CENTUM-CS, CENTUM XL, CENTUM
ABB
·
ACE500-eCO
·
S500-eCO
Macam-macam PLC software :
Siemens : Logosoft, Step 5, Microwin, Simatic Manager.
Omron : CX programer.
Telemecanique : ZelioSoft2, Unity ProXL.
Allen Bradley : RSLogic5k.
Beckhoff : TwinCat.
Syswin 3.4
0 komentar:
Posting Komentar